PDIP Tak Setuju Bamsoet soal Pemilu 2024 Ditinjau Ulang dan Presiden 3 Periode
Merdeka.com - Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menegaskan tak sepakat dengan pernyataan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang menilai Pemilu 2024 perlu ditinjau ulang. Menurut Masinton, wacana penundaan Pemilu 2024 harus mempunyai dasar kuat.
Dia beranggapan bahwa alasan Bamsoet agar Pemilu ditunda karena Indonesia sedang pemulihan pasca Pandemi Covid-19, tidak kuat. Sebab, bahwa perlu ada argumentasi untuk melakukan penundaan Pemilu.
"Alasannya harus mendasar, kuat dong. Kalau alasan masih tahap recovery, saya rasa dasar argumentasinya belum kuat. Harus dicari dasar argumentasi yang secara logika bisa diterima piblik," katanya kepada awak media, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (12/12).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
Tak hanya itu, dia menilai bahwa hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa menjadi landasan adanya perpanjangan masa jabatan presiden. Menurutnya, hasil survei dari ke hari selalu berubah sehingga tidak bisa jadi patokan.
Masinton menegaskan bahwa masyarakat harus tetap taat pada konstitusi, di mana Pemilu digelar 5 tahun sekali. Jika memang perlu penundaan, harus ada kajian yang mendalam.
"Menurut saya kita kembali saja pada semangat konstitusi. Harus ada kepastian dalam ketata negaraan kita. Tidak boleh dasar pertimbangan yang tidak kuat, untuk dijadikan dasar untuk mengubah ketata negaraan kita. Pemilu kan per 5 tahun, maka harus ada argumentasi kuat kalau mau ditunda," tegasnya.
Jika sudah ada argumen yang memang dirasa sudah kuat, kata Masinton, lantas dasar itu diuji ke publik terlebih dahulu. Dia mengingatkan bahwa jika perpanjangan masa jabatan Presiden terus di gaungkan, Jokowi bisa bernasib seperti Suharto.
"Kalau dipaksakan bisa seperti Suharto dulu, 1997 pemilu, dan kemudian 1997 juga pak Harto diangkat sidang MPR. Kemudian sejak pak harto dilantik di sidang MPR, muncul krisis ekonomi, berpuncak pada krisis politik dan gerakan mahasiswa menduduki DPRdan 21 Mei pak Harto menyatakan berhenti. Kita nggak ingin pengulangan sejarah terjadi pada pak Jokowi," ucapnya.
"Jadi itu bisa jadi Boomerang Terhadap Pak Jokowi sendiri. Apa yang sudah dikerjakan akan jadi hilang seketika," imbuhnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menilai tingginya kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo tidak relevan dengan agenda perubahan.
Baca SelengkapnyaAda sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaAda dua kubu yang dinilai saling bertentangan di internal PDIP.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby mengatakan, isu-isu soal dinasti politik, demokrasi dilayangkan ke Presiden Jokowi banyak muncul setelah putusan MK.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan hal tersebut merupakan wewenang MK.
Baca SelengkapnyaPanel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca Selengkapnya